Cita – cita di Masa Lalu
Selama mengerjakan Aliran Rasa,
tugas dari Saung-Sambut Semai Kampung Main Ibu Profesional, saya banyak flashback.
Dulu sekali saya ingin menjadi Ibu Rumah Tangga mengikuti jejak Ibu saya.
Bahkan jaman sma saya pernah membuat blog, URLnya fulltimemother.blogspot.com.
Jangan dicari, karena sudah saya musnahkan. Isinya hanya curhatan anak SMA yang
baru punya adik bayi lagi. Pada saat orientasi mahasiswa barupun saya masih
ingin menjadi Ibu Rumah Tangga. Konyolnya waktu itu saya sengaja membuat cita –
cita saya sebagai Ibu Rumah Tangga agar
dibaca senior yang saya temui ketika pendaftaran mahasiswa baru. Padahal belum
tentu beliau yang baca. Jangan tanya siapa, soalnya sekarang sudah ketemu suami
sekaligus sahabat terbaiqq dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Semoga si
kakak juga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah ya keluarganya.
Seiring berjalannya waktu saya
inginnya malah berkarir untuk membiayai hobby traveling saya. Tidak terhitung
berapa kali saya memasukkan aplikasi lamaran kerja, mengerjakan TPA sampai
dengan tahap wawancara untuk mengejar profesi impian rata – rata mahasiswa di
jurusan yang saya ambil. Profesi saat ini tidak pernah menjadi cita – cita saya.
Saat itu saya sudah tamat S2 tapi belum mendapatkan profesi yang saya inginkan.
Akhirnya karena desakan Buya saya tetap melamar ke institusi yang saya inginkan
sambil memasukkan lamaran ke beberapa
universitas untuk menjadi dosen. Dan disinilah saya. Sama seperti jurusan
ketika kuliah hingga ke urusan pekerjaan, Ridho orang tualah yang menang. Saya
Ikhlas dan menikmati pekerjaan tersebut saat ini.
Mengenal Ibu Profesional
Saya mengetahui Ibu Profesional
di tahun 2013. Saat itu mau mendaftar tapi selalu terlambat dan kehabisan
kuota. Walaupun waktu itu saya sudah tidak berminat menjadi Ibu Rumah Tangga, saya
yakin suatu saat saya akan membutuhkan ilmu sebagai Ibu. Pada akhirnya saya
berjodoh dengan Ibu profesional di pertengahan tahun 2018. Sayangnya saya belum
lulus matrikulasi karena manajemen waktu yang berantakan. Apalagi Qodarullah,
dua bulan setelah menikah ditahun 2018 saya diberi amanah oleh Allah SWT untuk
mengandung anak pertama. Kejar – kejaran mengasuh anak, tugas dikampus,
komunitas dan tugas Ibu Profesional membuat saya kelabakan.
Lembar Main I : Mengenali Potensi Diri
Tugas Ibu Profesional kali ini
adalah mengenali potensi diri. Segala rasa senang, haru, sedih – pokoknya perasaan
saya nano – nano sambil mengenali potensi diri saya Kembali di usia 30 bonus 1
tahun. Sambil mengerjakan ini saya bisa menemukan kembali cara untuk menemukan
passion saya dalam bekerja. Saya dituntun untuk memperbaiki niat dalam
melaksanakan aktivitas yang saya jalankan.
Saya belajar mengenali tantangan
yang saya hadapi untuk menjadi versi yang lebih baik bagi diri saya dan juga
belajar mengapresiasi diri. Jujur saja semenjak kuliah dan kemudian bekerja
saya terbiasa mandiri. Setelah bersuami, banyak hal yang membuat saya
bergantung kepada suami. Apalagi saya bukan tipe Emak – emak multitasking. Membagi
waktu antara mengasuh anak dan bekerja membuat saya di satu titik turun percaya
diri dan merasa tidak becus di area manapun.
Bersyukur sekali tugas kali ini
membuat saya bisa me-refresh lagi kehidupan saya, mengarahkan saya untuk
berdiskusi terkait hal baik yang harus dipertahankan dan hal buruk yang harus
saya perbaiki dengan orang -orang terdekat.
Terimakasih
Satu hal yang berbekas dan saya
ingin mengabadikannya dalam tulisan. Suami saya mengatakan bahwa saya harus
lebih detil terhadap hal – hal yang kecil. Pagi ini kami sedang sarapan Bersama
Danisy. Putra pertama kami. Danisy kesulitan menggunakan sendoknya, sementara
saya tetap melanjutkan makan sambil melihatnya lucu, suami saya berhenti dan
membimbing Danisy menggunakan sendoknya. Saat itu saya merasa memiliki tambahan
tenaga, sambil belajar memperbaiki kekurangan dalam diamnya suami tidak
menceramahi saya, tapi memberi contoh.
Thanks Husband for always making
life easier for me. Thanks for being a great husband and father. Dan
terimakasih kepada tim Ibu Profesional yang menyadarkan saya terkait potensi
diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan bantuan orang – orang terkasih.
Keluarga besar Ibu Profesional included.
#AliranRasa1
#BabakMain1Orientasi
#KampungMainKomunitas
#KomunitasIbuProfesional
Comments
Post a Comment