Memaknai Aliran Rasa 2 di Kampung Komunitas.
Lembar main kali ini bertema komunitas dimana kita diperkenalkan dengan arena bermain yang ada di masing – masing regional dan juga diminta untuk berkenalan dengan salah satu anggota lama dari IIP. Sebab itulah makna berkomunitas, berkenalan dan saling berjejaring untuk menebar kebermanfaatan yang lebih luas.
Di Regional saya, Sumatera Utara terdapat dua Rumah Belajar (Rumbel). Rumbel Literasi dan Rumbel Boga. Menulis adalah hal yang saya cintai, karena hal tersebut membuat saya bersemangat sekaligus media healing jika saya sedang merasa down. Sedangkan memasak adalah hal yang ingin saya pelajari, karena manusia butuh makan. Kan bisa pake metode telunjuk alias pesan online which is metode yang paling sering saya gunakan? Heheh
Bagi saya belajar memasak adalah salah satu upaya saya untuk menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga saya. Karena suami saya pecinta masakan rumah, meskipun hanya dimasakkan telor dadar, yang penting ada sambelnya. Begitu kata suami saya yang selalu melahap habis apapun yang saya masak, meskipun rasanya hambar ataupun agak gosong. Danisy, anak saya yang pertama juga suka makan, tapi makan buah. Padahal dia butuh makanan berat untuk masa pertumbuhannya dan tiga bulan lagi Dhuha juga akan mulai MPASI.
Inginnya sih saya seperti emak – emak yang upload video resep di youtube. Menyediakan makanan untuk keluarga dengan sangat effortless. Envy akutuu! Konsep bermain di Kampung komunitas ini memang menarik. Karena pada dasarnya saya orang yang suka sesuatu yang fun. Istilah bermain membuat saya semakin bersemangat untuk melakukannya.
Ketika komunitas IIP sudah memfasilitasi arena bermain yang mengasyikkan seperti ini tentu saja saya tidak boleh hanya menerima. Egois sekali kalau begitu. Karena bermain di komunitas seharusnya saling menyenangkan satu sama lain. Ada satu Quote yang saya suka dari drama korea It’s Okay Not To Be Okay.
If you want to make people around you happy, you have to find your own happiness first.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk turut berkontribusi dalam komunitas sesuai kapabilitas yang saya miliki. Pekerjaan saya menuntut saya memiliki setidaknya tiga skill utama, yaitu writing skill, public speaking dan riset. Jadi jika dibutuhkan saya akan berkontribusi dalam tiga hal tersebut sesuai bidang yang saya kuasai, yaitu literasi keuangan Syariah dan terkait ZISWAF.
Comments
Post a Comment