Ramadan sudah masuk hari keempat, dan aku memandangi screen handphone, mencoba merangkai tulisan untuk tantangan blog kali ini: “Hal Ini Gak Bisa Diulang di Ramadan 2025.”
Jujur, kalau ditanya apa yang terjadi di Ramadan tahun-tahun sebelumnya, aku… gak ingat. Ramadan datang setiap tahun, tapi detailnya hilang entah ke mana. Yang pasti, tahun ini berjalan dengan ritme yang kurang lebih sama: bangun sahur (atau minimal berusaha bangun sahur), menyiapkan makanan, berusaha lebih khusyuk dalam ibadah, dan menjalani puasa dengan segala dinamikanya.
Tapi ada satu hal yang aku benar-benar harap GAK KEULANG di Ramadan kali ini dan berikutnya: tilawah dan tarawih yang masih ala kadarnya.
1. Tarawih yang Bolong-Bolong? Mohon Jangan Terulang Lagi
Aku ingin Ramadan ini jadi lebih baik, kalau tahun - tahun sebelumnya, tarawih masih sering keteteran. Entah karena kecapekan setelah seharian beraktivitas, tertidur lebih cepat dari anak-anak, atau sekadar kalah dengan godaan kasur yang begitu nyaman setelah berbuka.
Kalau Ramadan tahun ini masih begini juga, gimana aku bisa merasa ada peningkatan? Minimal, aku berharap di Ramadan 2025 bisa lebih disiplin, gak lagi menjadikan "Nanti aja deh, habis rebahan sebentar" sebagai alasan yang berakhir dengan bablas sampai sahur.
2. Tilawah yang Penuh Tekad di Awal, Loyo di Tengah
Ramadan dimulai dengan semangat, target khatam sudah diatur, halaman sudah dibagi rata per hari. Tapi realitanya?
Hari pertama: Mantap, 3 juz!
Hari kedua: Masih lancar, 2 juz.
Hari ketiga: Mulai sibuk, cuma 1 juz.
Hari keempat: "Besok aja deh, sekalian double."
Hari kelima: Lupa ngejar.
Hari keenam: … ya sudahlah, yang penting baca.
Aku berharap Ramadan ini bisa berbeda, bisa lebih disiplin. Setidaknya, gak perlu ada momen panik di 10 hari terakhir karena merasa target khatam masih jauh. Semoga Ramadan 2025 bisa lebih konsisten.
3. Abang Masih Susah Bangun Sahur? Tahun Depan Harus Lebih Baik!
Sejak awal Ramadan, aku punya harapan si Abang mulai latihan puasa. Tapi kenyataannya?
Empat hari berlalu, dan dia belum sekalipun bangun sahur.
Dibangunin berkali-kali? Tetap tidur.
Dibujuk? Gak ngefek.
Dibisikin ada ayam goreng? Malah mendengkur lebih dalam.
Ya sudahlah, namanya juga baru mulai belajar. Ramadan tahun depan, aku berharap ada progres. Minimal, dia bisa bangun sahur walaupun cuma buat minum segelas air. Itu saja sudah prestasi.
4. Harga Cabai Segini, Tahun Depan Siapa Tahu Lebih Parah
Harga cabai sekarang udah tembus 120 ribu per kilo di beberapa pasar. Aku gak tahu apakah ini akan berulang di Ramadan 2025 atau malah lebih parah (semoga tidak).
Tapi yang pasti, kalau tahun depan cabai kembali ke harga normal, kita semua bisa bernostalgia: “Dulu Ramadhan 2025 cabai lebih mahal dari daging, lho.”
Kesimpulan: Ramadhan 2025 Harus Lebih Baik!
Aku mungkin gak ingat detail Ramadan tahun-tahun sebelumnya, tapi aku ingin Ramadan 2025 gak lagi diisi dengan tarawih yang keteteran dan tilawah yang gak optimal.
Semoga tahun depan, aku bisa menulis dengan penuh kebanggaan:
"Akhirnya, Ramadan kali ini lebih baik dari yang sebelumnya!"
Dan kalau kamu baca sampai sini, aku ingin tahu—apa yang kamu harap gak akan terulang di Ramadan tahun depan? Siapa tahu, bisa jadi pengingat buat kita semua!
#tautannarablog8 #day3 #edisiramadan
hmm malasnya kak gamau terulang, semoga tahun depan lebih rajin dan disiplinðŸ˜
ReplyDeleteHuhu related banget sis🥲
ReplyDelete