DAY 1 – MATERI 1 PELATIHAN APPLIED APPROACH | Mempersiapkan Lulusan yang Link and Match dengan Kebutuhan Mahasiswa
Sumber Gambar dari Canva |
Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah menegaskan bahwa yang dimaksud
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Oleh
karenanya dibutuhkan peningkatan profesionalisme dosen, karenanya dosen harus
mampu memberikan dampak positif terhadap perguruan tinggi dan mengubah
pendekatan instruksional dari teaching university menjadi learning university.
Pelatihan AA
menjadi syarat bagi dosen yang ingin mengurus sertifikasi, namun lebih dari itu
seorang dosen harus mampu membuka wawasan mahasiswa dan mengubah cara berpikirnya
agar dapat berkontribusi di masyarakat sebagai pembangun peradaban. Menanamkan idealism,
bukan hanya sekedar memberi nilai dan menghasilkan mahasiswa yang tidka protes
ketika mendapat nilai A namun tidak mengerti apa – apa. Masyarakat yang
terbelakang, salah satunya adalah kegagalan universitas. Meskipun secara teori
bisa jadi ada banyak faktor lain, seorang dosen tidak perlu mengurusi kegagalan
orang lain. Namun fokus kepada tugasnya dan mengevaluasi dimana gap yang
terjadi sehingga meskipun banyak lulusan sarjana tapi negara kita masih
terbelakang. Dosen yang ideal, pada pertemuan pertama bukan menceritakan
tentang mata kuliahnya, namun memberi gambaran peran apa yang bisa diisi
mahasiswa masa kini dan masa depan jika ia menguasai materi perkuliahan yang
kita ajarkan. Universitas
sejatinya harus bisa mengurangi tingkat kemiskinan, karena kemiskinan berawal
dari ruang kelas. Masyarakat yang memiliki cara pikir yang baik tidak akan
jatuh miskin. Adapun untuk membentuk pola pikir yang baik ada banyak skill yang
harus dimiliki dosen saat ini agar bisa mentransfer wawasan kepada mahasiswa.
Skill IT, Bahasa Inggris, Ar, AI dan sebagainya ke depan mungkin tidak bisa
ditawar lagi harus menjadi set skill wajib yang dikuasai dosen. Seluruh skill
itu digunakan untuk memberikan warisan terbesar dari Perguruan Tinggi, yakni
High Order Thinking (Bloom’s Revised Taxonomy). Untuk mencapai titik ini maka
mahasiswa harus dibiasakan untuk membaca, mengumpulkan data, menganalisa dan
memberikan kesimpulan dari data yang tersedia. Buat pembelajaran dengan
pendekatan manusia. Bahwa mahasiswa adalah manusia yang sama levelnya dengan
dosen. Jangan sibuk berbicara program yang canggih, tapi fokus terhadap apa
yang dibutuhkan Sumber Daya Manusia. Jangan berikan pembelajaran yang tidak
dibutuhkan oleh mahasiswa. Ketika menyusun
pembelajaran BEGIN WITH END IN MIND! Pada Akhirnya mahasiswa seperti apa yang
ingin dihasilkan. Berangkat dari situ! |
Comments
Post a Comment